Sabtu, 05 Mei 2012

Ayam Bakar Bambu

Ada Kelezatan Super Pedas Ayam Bakar
Panasnya Sambel Jahannam, Tobaaat...!


persis di depan Pompa Bensin & RM Martabak Kubang Petukangan Utara
Namanya aja sudah nyeremin Sambel Jahannam!?
Petukangan Utara - kelanakuliner.com
Sewaktu menemui klien Bakmi Jawa Gunung Kidul di Kreo, kepulangannya melewati jalan raya Ciledug menuju Cipulir Kebayoran Lama kelanakuliner.com menemui sebuah warung makan ayam bakar tepat di depan pompa bensin yang ada samping resto Martabak Kubang.

Setelah isi bensin saya pun kembali menyeberang dan mendatangi warung makan Ayam Bakar Bambu yang membuat saya tertarik karena tulisan di spanduk flexi-nya tertulis Ayam bakar Sambal Jahannam. Huwalah??? Kok seneng banget ya orang Indonesia bawa-bawa neraka.


Sambil bertanya sana-sini pada pemilik rumah di belakang warung ini, akhirnya ya sudah kesempatan ambil foto jeprat-jepret sana-sini. Warung yang tak ada penjaganya ini berisi lengkap, tapi sepertinya sang pemilik sengaja membiarkannya tak terjaga mungkin percaya pada penjagaan Sang Maha Pemberi rezeki di atas sana.

hampir setiap minggu makan ayam bakar sambel jahannam
Hikmah dan Nana, pelanggan mingguan
Tak berapa lama menunggu, datanglah sang pemilik warung bersama sepasang muda-mudi. Rupanya mereka berdua adalah pelanggan tetap warung Ayam Bakar Bambu, yang rela mendatangi rumah sang pemilik warung karena mereka sudah tak sabar ingin menikmati kelezatan ayam bakar sambal jahannam. Hmmmm pasangan muda yang aneh... tapi masuk akal juga sih, ya nggak. Kalau kita sudah suka sama sesuatu pastinya akan kita kejar sampai dapat kemanapun harus didapat, bukan.

Ketekunan ibu Eti membuahkan hasil banyaknya pelanggan
Ibu Eti langsung membakar ayam saat pelanggan datang
Sang pemilik warung yang bernama ibu Eti tak lupa menyambut ramah saya, dan kedua pasangan (mas Hikmah dan mbak Nana) juga menunggu sajian mereka dipanggang dan disiapkan waktu. Setelah siap melihat mereka makan saya pun segera mengabadikan mereka sambil sesekali bertanya mewawancarai mereka.

Masya Allah mbak Nana sanggup menghabiskan dua porsi ayam bakar sambal jahannam, meski nggak perlu nambah nasi. Sedangkan saya hanya sanggup menghabiskan seporsi ayam bakar lengkap lalap dan sambal jahannamnya, itupun saya bisa habiskan setelah si perempuan itu memesan porsi kedua. Huwaduh? Saking enaknya kali yah atau lapar?

Mas Hikmah dan Mbak Nana
Huwaduh??? Nana sanggup melahap 2 porsi
Hehehehehe.... Maklumlah sang pacar, mas Hikmah pun nggak keberatan merogoh kocek mau sampai berapa porsipun sanggup. Harap maklum saja, Ayam Bakar Bambu dengan sambal jahannam ini tak mahal kok, seporsinya cuma dibandrol Rp 9.000,- oleh Bu Eti.

Dipenyet-penyet dulu baru ditambah sambel jahannam
Dipenyet-penyet dulu lebih nikmat
Maka setidaknya mas Hikmah paling banyak merogoh 3 x Rp 9.000,- = Rp 27.000,- itupun kalau lengkap dengan 3 porsi nasi. Jadi nggak akan lebih dari 30 ribu bukan.... Wah... siapa yang nggak suka dengan sajian super pedas tapi tetap lezat di lidah, meski kapok kepedasan, tapi biasanya orang Indonesia khususnya kaum muda suka sekali dengan sajian super duper pedas ini.

Jadi kalau kita mau ajak keluarga atau pasangan kita makan sepuasnya nggak akan jebol kantong dan dompet kita. Disamping rasa pedasnya yang bikin keringat ngocor deras kayak habis mandi basah (hihihihi....) empuknya tekstur daging ayam pas dengan rasa gurih nikmat dan gosongnya panggangan yang menggunakan arang kayu dan taburan gula pasir.

rahasia unik ayam bakar bambu sambel jahannam
Aroma Caramel ditaburi gula pasir...!
"Sengaja saya taburi gula pasir, untuk menghilangkan bau minyak tanah yang kami tuang di arang kayaunya, Mas," ungkap bu Eti menjelaskan mengapa arangnya ditaburi sejumput gula pasir sehingga beraroma caramel. Boleh juga nih triknya Ayam Bakar Bambu.

Yang unik lagi, setelah matang dibakar dengan bara arang kayu dikipasi fan, ayam dipenyet-[enyet dengan ulekan dan cobek kayu dan ekmudian diborehi sambal cabe rawit merah alias sambal jahannam nan super puweddess... Welehhhh... ngelihatnya aja sudah meler air liur dan sedikit berair mata.

Siapa yang tahan sambel jahannam?
Satu porsi ayam bakar sambel super pedas
Jangan heran jika Ayam Bakar Bambu sambal Jahannam ini digemari oleh banyak orang dan pelanggannya. Untuk konsumen yang baru mencobanya, ibu Eti menyarankan sambel jahannamnya dipisah, "Biar gak kaget aja Mas," ujar wanita yang pernah bekerja di perusahaan sebagai marketing executive ini kepada kelanakuliner.com.

Ilham dan pemilik warung, Ibu Eti
Bu Eti & pelanggan harian, mas Ilham
Tapi ada saja konsumen yang kuat dan bahkan suka sekali menikmati ayam bakar sambal jahannam ini setiap hari buat makan siang ataupun makan malam, ujar wanita beranak 3 ini. Sebut saja mas Ilham. lelaki yang bekerja di sebuah toko barang-barang perlengkapan aksesoris dan pakaian untuk komunitas pengendara motor.

"Saya hampir setiap hari mas," ujarnya kepada saya. Saya pun semakin yakin jika para pelanggan ayam bakar sambal jahannam ini tak akan terkena penyakit diare karena sambalnya itu. "Oh, saya nggak pernah sakit perut, malah!" tambah Ilham yang tak banyak cakap ini.

Huuuuhh... gak tahan pedasnya, Cuy!
Demikian pula pasangan Hikmah dan Nana, ternyata adalah pelanggan rutin mingguan AYam bakar Bambu dengan sambal jahannam ini. "Yah setidaknya seminggu bisa dua kali makan di sini Pak!" papar Hikmah... busyet gue dipanggil "Pak"...? (Mas aja kali... jadi ngerasa tua neh?)

Kalau Anda suka dengan sensasi pedas tak tertahankan bercampur dengan gurihnya daging ayam bakar ala Ayam Bakar Bambu ibu Eti dengan sambel Jahannamnya bisa menghubungi langsung teleponnya atau datang langsung ke warung makan sederhananya di bilangan Petukangan Utara ini. Dijamin Anda akan kepedasan dan "kapok sambel".... weleh-weleh!

Sidikrizal.com

 

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer

Syuting Steak Kiloan Jl Rawa Domba Duren Sawit

KulinerKuliner.com

KulinerKuliner.com