Kamis, 07 Juni 2012

Bakmi Bangka Muslim Ko Awie

Ini dia Bakmi Bangka Muslim Satu-Satunya di Bekasi

Siapa yang menyangka kalau yang namanya Bakmi Bangka banyak identik dengan sajian khas Bangka non Muslim. Namun setelah berdasarkan beberapa pengumpulan data di wilayah Jakarta dan Bekasi, banyak sajian bakmi Bangka memang lebih banyak didominasi oleh etnis Cina yang tidak sedikit menggunakan bahan baku tidak halal.

Bahan baku Bakmi Bangka di beberapa tempat di wilayah Jakarta Bekasi, biasanya memang menggunakan beberapa bahan haram. Ah masa sih? Lalu bahan tidak halal apa saja yang biasanya dipakai dalam sajian Bakmi Bangka? Pertama adalah minyak babi (bahkan terkadang juga menggunakan daging babi) dan yang kedua minyak khusus sausnya yang disebut angciu.


Angciu sendiri adalah arak masak khas Cina. Orang bule bilang Cooking Wine, atau orang Medan bilang Arak Merah atau Arak Masak. Penggunaan arak dalam masakan itu sepertinya sudah melekat, sulit dipisahkan. Banyak kegunaan yang diharapkan dari barang haram tersebut. Kegunaan pertama adalah melunakkan jaringan daging. Para juru masak meyakini bahwa daging yang direndam dalam arak akan menjadi empuk dan enak. Oleh karena itu daging yang akan dipanggang atau dimasak dalam bentuk tepanyaki seringkali direndam dalam arak.

Selain itu arak juga menghasilkan aroma dan flavor yang khas, yang oleh para juru masak dianggap dapat mengundang selera. Aroma itu muncul pada saat masakan dipanggang, ditumis, digoreng, atau jenis masakan lainnya. Munculnya arak itu memang menjadi salah satu ciri masakan Cina, Jepang, Korea dan masakan lo

Jenis arak yang digunakan dalam berbagai masakan itu bermacam-macam, ada arak putih (pek be ciu), arak merah (ang ciu), arak mie (kue lo ciu), arak gentong, dan lain-lain. Sedangkan untuk masakan Jepang kita mengenal adanya mirin dan sake yang sering ditambahkan dalam menu mereka. Produsennya pun beragam, ada yang diimpor dari Cina, Jepang, Singapura, bahkan banyak pula buatan lokal dengan menggunakan perasan tape ketan yang difermentasi lanjut (anggur tape). Penggunaan arak ini pun beragam, mulai dari restoran besar, restoran kecil bahkan warung-warung tenda yang buka di pinggir jalan.

Keberadaan arak ini masih jarang diketahui oleh masyarakat. Sementara itu ada kesalahan pemahaman di kalangan pengusaha atau juru masak yang tidak menganggap arak sebagai sesuatu yang haram. Apalagi dalam proses pemasakannnya arak tersebut sudah menguap dan hilang. Sehingga anggapan itu menyebabkan mereka tidak merasa bersalah ketika menghidangkan masakan itu kepada konsumen Muslim.

Anggapan itu tentu saja perlu diluruskan karena dalam Islam hukum mengenai arak atau khamr ini sudah cukup jelas, yaitu haram. Bukan saja mengkonsumsinya tetapi juga memproduksinya, mengedarkannya, menggunakan manfaatnya, bahkan menolong orang untuk memanfaatkannya. Nah, ini tentunya menjadi peringatan bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam membeli masakan, sekaligus juga menjadi perhatian bagi para pengelola restoran yang menjual produknya kepada masyarakat umum agar tidak menggunakan arak tersebut.

Mengetahui hal itu, maka sudah dapat dipastikan semua restoran Cina di Jakarta dan Bekasi yang menggunakan Ang Ciu masuk kategori haram. Nah kalau sudah tahu begitu, maka kulinerkuliner.com pun mendapatkan satu tempat rumah makan Bakmi Bangka yang dikelola oleh seorang muslim, namanya Koh Awi. Dari sang koki muslim ini, kulinerkuliner.com mendapatkan banyak informasi lengkap tentang mengapa sajian khas Bakmi Bangka umumnya menggunakan beberapa bahan baku haram.

Sebagai seorang muallaf, Koh Awi yang sempat tak didukung keluarganya ini memang sudah membulatkan tekad untuk membuat usaha sajian khas Bakmi Bangka untuk kalangan muslim. Beserta sang istri yang juga merupakan teman diskusi usahanya serta berunding tentang banyak hal yang berkaitan dengan syariat Islam, Koh Awi hendak memfokuskan diri di usaha resto Bakmi Bangka Muslim. Sebelumnya Koh Awi sudah pernah menjalankan usaha dagang dan servis telepon selular di kawasan Roxy Mas, namun karena persaingan yang kiat kuat dan bisnis jadi sudah tidak lagi memberikan keuntungan besar, Koh Awi beralih ke usaha berjualan bakmi Bangka yang bukan saja untuk muslim, namun siapa saja yang memeprhatikan kesehatan makanan dari bakmi.
Sidikrizal.com - kelanakuliner.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer

BossLobster.com

Syuting Steak Kiloan Jl Rawa Domba Duren Sawit

KulinerKuliner.com

KulinerKuliner.com